2 januari 2014
12:02 AM
Bagaimana cara saya melepaskan anda ? jika mata saya
sekarang sedang menangis karena rindu kepada anda? Beritahu saya bagaimana cara
melepaskan anda, yang sudah mulai merampas kebahagiaan saya, dan membawanya
pergi setelah saya dengan susah payah mendapatkannya kembali!
Saya benar-benar rindu kepada anda ndul !
Tapi yang anda lakukan hanya membuat saya menunggu suatu
harapan yang belum tentu menjadi kenyataan!
Anda bilang, anda yang akan menunggu saya sampai saya bisa.
Tapi nyatanya, setelah saya mencoba menitipkan hati saya untuk anda jaga, yang
anda lakukan malah membuat hati saya retak. Tahukah anda jika itu sakit?
Terkadang, ada perasaan menyesal jika saya mengingat hal
ini. Rasa menyesal kenapa dulu saya harus kenal dengan anda? Kenapa saya harus
mau dikenalkan dengan anda? Dan kenapa hubungan pertemanan kita bisa melangkah
jauh seperti ini. Padahal sudah bertahun-tahun tidak ada masalah. saya
menyesal. Tapi apa boleh buat, sudah terlanjur. Saya kan tetap harus
menjalaninya.
Tahun baru kemarin, saya memikirkan anda, ingin rasanya
pergi dengan anda. Tapi saya tahu diri, anda saja tidak menghubungi saya. Mana
bisa saya berharap anda akan mengajak saya pergi pada malam tahun baru?
Hari ini, saya memberanikan diri menghubungi anda.
Sebenarnya saya takut. Tapi rasa rindu bertumbuh terlalu pesat, hingga saya
tidak bisa mengendalikannya. Saya hanya pasrah dan berdoa sebelum mengirimkan
pesan itu kepada anda.
Anda tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi saya.
Saya tidak bisa mengungkapkan hal ini langsung kepada anda.
Karena saya tahu ini akan sangat memalukan untuk saya. Tapi saya juga salah,
mungkin saya memang terlalu takut.
Saya tidak berharap judul itu yang akan anda berikan untuk
saya. Saya cemas setelah membaca judul yang anda berikan untuk ini. Kenapa
harus judul itu? Apa tidak ada judul lain yang bisa anda berikan untuk saya.
Judul yang lebih manis, lebih sopan, lebih baik. Tidak adakan judul yang
seperti itu?
Kenapa anda lama sekali menjawab pesan saya ketika saya
menanyakan apa anda membenci saya? Karena anda memberikan judul itu untuk saya,
maka saya menanyakan kepada anda, apakah anda benci kepada saya? Tolong cepat
beri saya jawaban! Saya cemas menunggu.
Saya terus saja memandangi bergantian antara layar leptop
dengan layar hand phone saya. Menunggu dengan gelisah sebuah pesan balasan dari
anda. Saya benar-benar gelisah disini! Bisakah anda rasakan juga?
Syukurlah, anda tidak membenci
saya.
Jika anda tidak bisa benci kepada saya, bisakah anda
mencintai saya saja?
Jika tidak bisa, saya tidak bisa memaksa.
Tapi, jika memang tidak bisa, bisakah bisa?