Kok rasanya sedih ya, pas tau perhatian itu dikirim bukan
buat aku. Saya tidak bisa tidur memikirkan hal ini. Hal ini terasa berputar
dalam kepala saya. Saya melihat senyum itu dari wajah anda. Saya takut senyum
itu ditujukan untuk kejadian yang baru saja terjadi antara anda dengan dia.
Saya sangat menyayangi anda sahabat. Tapi saya tidak tahu
mengapa rasanya begitu sakit sekarang. Saya harap ini hanya mimpi. Saya
benar-benar takut ini semua benar terjadi.
-Suatu malam, ketika
hujan turun tanpa henti-
***
Saya membutuhkan anda saat ini. Saya tidak tahu sejak kapan
rasa membutuhkan ini ada dan tumbuh hingga sebesar ini. Saya bertanya-tanya
tentang diri anda. Semakin hari, saya merasa saya semakin penasaran dengan
anda. Saya bertanya-tanya kenapa anda tidak membalas pesan saya tadi malam.
Padahal sejujurnya, saya membutuhkan penjelasan dari anda tentang apa yang saat
itu sedang saya pikirkan dan sedang coba saya mengerti. Saya benar-benar
mengharapkan penjelasan itu.
Saat ini, saya pikir hanya anda yang bisa menjadi tempat
saya bertanya hal-hal seperti itu. Ah.. tolong jangan buat saya lebih menderita
lagi karena memikirkan anda. Andai anda tahu, karena semalam anda tidak
memberikan penjelasan itu, dan malah memberikan saya pertanyaan baru untuk saya
pikirkan. Saya jadi tidak bisa tidur karena memikirkan itu semua. Apa lagi
saat ini setelah saya tahu bahwa anda
mengirim pesan bahkan menelepon kepada nomor yang saya pinjam dari adik saya
untuk menelepon anda dan anda masih saja tidak memberikan saya penjelasan atas
pertanyaan saya, atau mungkin sedikit kabar dari anda. Saya malah semakin
memikirkannya lebih dari semalam.
Saya harap, anda segera memberikan penjelasan itu kepada
saya. Atau paling tidak sedikit kabar dari anda untuk saya.
-Dalam gerbong kereta
api penataran dhoho, ditemani pemandangan malam yang indah-
Perjalanan pulang
menuju surabaya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar