Aku gak tahu harus mulai ini semua dari mana . banyak hal
yang terjadi beberapa waktu ini. Hal yang aku kira tak akan bisa terjadi. Hal
yang aku bahkan tak pernah memikirannya di kepalaku. Hal ini bermula ketika aku
dan dia kembali dekat karena suatu kebetulan. Kedekatan kamu bahkan lebih intim
dari pada yang sudah-sudah. Kami mulai bercerita bagimana kehidupan kami yang
sekarang sedang kami masing-masing jalani.
Aku tidak pernah memikirkan hal macam-macam sebelumnya.
Sungguh ! aku hanya menganggapnya teman lama yang dekat kembali setelah sekian
lama menghilang. Hingga suatu hal terjadi. Dia bercerita kepadaku tentang hal
yang baru saja menimpanya. Dia baru saja putus cinta. Aku memang hanya
menanggapinya dengan hal yang biasa saja. Karena kurasa hal itu wajar saja
terjadi antara hubungan sepasang kekasih. Tapi setelah aku tahu ternyata dia
masih mencintai mantan kekasihnya itu dan si cewek sering bercerita tentang
pria idaman lain ketika mereka ngobrol. Aku jadi simpati ke dia. Aku merasa hal
yang terjadi dengan dia itu sama dengan yang aku alami. Dan kamipun semakin
dekat.
Aku dan dia sering menghabiskan waktu berdua ketika malam
hari. Kami ngobrol dan bercerita banyak hal. Dia memberikan aku perhatiaan yang
selama ini aku inginkan. Hingga suatu saat dia mengucapkan suatu permainan yang
membuat segalanya berbeda. Dia ingin bermain seolah-olah kami adalah sepasang
kekasih. Permainan ini di lakukan selama 1bulan penuh. Dengan tujuan hanya
untuk have fun ! dan dengan bodohnya aku mengiyakan hal itu.
Aku yang belum sadar hal itu hanya untuk membuat sang mantan
pacar cemburu. Aku yang bahkan tidak pernah sadar bahwa aku ini hanya
pelampiasan dan ajang permainan baru untuknya. Aku yang berharap banyak
padanya. Aku yang terlanjur berharap dia bisa mengobati hati ini dari luka lama
yang tak kunjung sembuh.
Dan hal mengerikanpun terjadi. Dia akhirnya menghentikan
permainan ini bahkan sebelum permainan ini genap 24 jam. Aku yang tak bisa
berbuat apapun hanya bisa mengiyakan dan diam saja. Aku yang tanpa dia sadari sudah
membuka sedikit pintu hati ini untuk dia.
Saat ini aku jadi sering stalking jejaring sosialnya. Aku
yang begitu penasaran kepadanya. Tapi dia yang tak begitu peduli kepadaku. Dia
yang sekarang hanya peduli pada bagaimana caranya agar bisa kembali dengan
mantan kekasihnya yang dulu pernah dia putuskan karena emosi tersebut.
Dan kembali lagi. Aku hanya bisa diam dan menangis dalam
hati. Kenapa aku begitu bodoh dan ceroboh membiarkan dengan mudahnya hatiku di
rampas dan di hancurkan. Aku yang begitu bodoh percaya mungkin dia yang bisa
mendampingi jalan yang aku tapaki bersama.
Dan di tengah kegundahanku ini. Dia dari masa lalu datang
lagi kepadaku. Dia menawarkan pertemanan yang tak pernah mungkin dapat aku
tolak. Perhatian sahabat yang tak pernah bisa aku hindari. Meski aku tahu aku
harus sangat berhati-hati untuk itu.
Aku toh harus selalu sadar siapa dia dan siapa aku. Dengan
berjalannya waktupun aku juga semakinn paham bahwa aku belum sama sekali bisa
move dari dia. Aku yang selama ini hanya berpura-pura tak bisa lagi
menyembunyikannya. Tapi apa daya. Hal yang bisa aku lakukan memang hanya diam
dan tak pernah mengatakan apapun. Hanya berharap jika tanpa aku mengatakannya
pun dia sudah mengerti aku. Tanpa aku berteriakpun dia sudah pahami aku.
Tak ada yang pernah bisa sembuhkan luka seratus persen
bahkan ketika luka itu sudah bertahun-tahun lamanya. Apa lagi jika luka itu
kembali di angkat ke permukaan lagi setelah sekian lama di tenggelamkan di
dasar hati.
Tapi aku berjanji aku akan menjaga hal ini terus seperti ini
tanpa pernah menggantinya. Aku menyayangkan jika kami harus berpisah kembali.
Walau hanya sebatas teman tapi aku bersyukur perhatiannya tak pernah hilang
untukku. Ingatannya tak akan pernah meninggalkan aku.
Terimakasih sudah kembali. Walau tak sama seperti yang aku
bayangkan. Semoga dengan kembalinya kamu. Aku dapat bebas dari
bayang-bayangnya.
Lastt story nyaa (y)
BalasHapus