Senin, 17 Februari 2014

Resensi Novel Gara-Gara Benci





Judul : Gara-Gara Benci
Penulis : Yurita Sari
Harga : Rp 23.500
Penerbit : Media Pressindo
Alamat Penerbit : Jl. Cempaka Putih Deresan CT X, No. 8 Gejayan, Yogyakarta 55283
Tahun Terbit : November 2012
Tebal : 165 halaman
Editor : Ramadhani
Penata letak : Dini
Proofreader : Tika yuitaningrum
Desain Cover : Mahar Mega
ISBN : 979 – 911 – 168 – 4
Latar Belakang Penulis
Yurita Sari, lahir 20 Juli 1992. Anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini tercatat sebagai mahasiswi sastra Inggris di kampus swasta Jogja. Menulis sudah jadi passion-nya sejak SMP. Gara-gara benci adalah novel pertamanya yang di terbitkan oleh Media Pressindo.
Sinopsis
Rasanya duduk sebangku dengan musuh bebuyutan tuh kayak marathon dikejar anjing pittbull, lalu dipaksa naik Tornado Dufan kemudian mendarat sempurna di kandang harimau kelaparan. Simpelnya, sangat sangat sangat menyiksa.

Tom and Jerry. Seperti itulah Ristha dan Dion. Dua remaja putih abu-abu yang terlahir tak pernah akur. Selalu saja ada keributan yang mewarnai hari mereka. Sejak pelajaran pertama dimulai hingga bel pulang terdengar, genderang perang terus ditabuh. Bagi mereka, hidup tanpa keributan itu bagai sayur tanpa garam.

Kini mereka dihadapkan pada situasi yang mengharuskan keduanya untuk kompak serta menjadi tim yang solid demi tugas kelompok Biologi.

“Diooon! gue phobia banget sama kodok, please jangan paksa gue buat memvisum si kodok kupret itu,”  teriak Ristha di suatu sore yang mendung, di tengah hamparan sawah.

Kata orang, Tuhan selalu punya rencana indah untuk setiap makhluk-Nya. Entah, rencana indah macam apa yang Dia siapkan untuk dua remaja tengil itu.

Analisis Unsur Intrinsik

Tema : Percintaan dan Pertemanan
Latar : Rumah, Sekolah, Sawah, Taman
Alur : Maju
Tokoh : Ristha, Dion, Bu Asti, Erwin
Perwatakan : Rista orang yang bawel, ketus.
Dion orang yang sabar, baik, sok cuek tapi sebenarnya perhatian
Bu Asti orang yang cantik, tapi galak
Erwin orang yang baik, sahabat yang selalu ada untuk Ristha, Romantis
Sudut Pandang : Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Utama
Amanat : Jangan berlebihan bila membenci orang lain sewajarnya saja. Sekalipun orang itu sangat buruk dimata kita.
Analisis Unsur Ekstrinsik
Nilai Moral : kita tidak boleh membenci teman ataupun orang lain. Sejelek apapun sifat dan perilaku orang itu.
Nilai Sosial : Membantu teman yang kesusahan adalah hal yang baik dan harus kita lakukan.
Nilai Ketuhanan : jika orang yang kita cintai ataupun sayangi telah pergi, akan lebih baik jika kita mengikhlaskannya, agar arwahnya tenang di alam sana.
Kelebihan Novel
Cerita dalam novel ini di bumbui dengan kekonyolan kekonyolan kecil khas anak sekolah, merupakan kelebihan dari novel ini. Hal tersebut membuat pembaca mengingat kembali kisah mereka yang kurang lebih sama ketika bersekolah.
Kekurangan Novel
Kekurangan novel ini ada pada jalan ceritanya yang mudah di tebak endingnya. Kurang menarik bila di lihat dari endingnya.
Kesimpulan
Kesimpulan dari novel ini setelah dinilai dari kelebihan dan kekurangan adalah, novel ini layak untuk di publikasi dan di baca oleh penggemar novel dan cerita-cerita sejenis. Karena novel ini dapat menghibur dan juga memberikan kembali ingatan tentang masa sekolah yang pernah di rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Novel True Love

Judul : True Love                                             Penulis : Vivie Hardika Harga : Rp 26.500                          ...